Thursday, April 21, 2016

IBRAHIM BIN ADHAM


Bismillahirrohmanirrohiim,,,,,
Nama aslinya adalah Abu Ishaq Ibrahin bin Adham bin Manshur, wafat pada tahun 161 H/778 M. Beliau berasal dari daerah Balkh*, putera salah seorang raja.
Pada suatu hari Ibrahim berburu, lalu menerkan seokor musang atau kelinci. Ketika itu ia mendengar suara bisikan, “ Wahai Ibrahim, untuk inikah kamu di ciptakan? untuk inikah kamu di perintahkan?. Bukan untuk ini kamu di ciptakan! bukan untuk ini kamu di perintahkan!”. Suara itu menusuk telinganya hingga menembus jantungnya. Dadanya sesak. Nafasnya memburu. Penglihatanya nanar. Dia sadar bahwa itu adalah teguran. Ibrahin kemudian turun dari kudanya menuju salah seorang pengembala domba milik ayahnya. Ia mengambil jubah Wol milik pengembala dan memakainya. Sementara kuda dan semua yang di milikinya di berikan kepada pengembala. Dengan langkah yang menatap, kakinya bergerak menuju padang sahara, menyusuri bukitan pasir, lembah-lembah terjal, hutan-hutan liar hingga sampai di Mekkah. Disana ia tinggal bersama Sufyan Ats-Tsauri dan Fudhail bin Iyadh. Pada akhirnya ia pergi ke Syam ( Syria ) dan wafat di sana.
Ibrahim lebih suka memakan dari hasil kerja tangannya sendiri seperti bertani, bekerja di kebun atau yang lainya. Di padang sahara ia pernah bertemu seorang laki-laki yang mengajarinya Nama Allah Al-A’zham, lalu ia berdoa dengan nama itu, dan tidak berapa lama ia bertemu dengan Nabi Khidhir as yang mengatakan kepadanya, “ Yang mengajarimu nama Allah Al-A’zham adalah saudaraku Dawud as”. Cerita ini saya peroleh dari penuturan Abu Abdurrahman As-Sulami. Kata Ibrahim bin Basyar, “Saya telah bersahabat dengan Ibrahim bin Adham, lalu menanyakan kepadanya tentangasal mula tobatnya. Ia menjawab dengan cerita seperti itu.”
Do’a yang sering di ucapkanya adalah: “Ya Allah, pindahkanlah saya dari ehinaan berbuat dosa menuju kemuliyaan berbakti ( taat ) kepada-Mu.”

Diantara mutiara hikmahnya;

  1. Ketika berthawaf, ia berkata kepada salah seorang laki-laki, “ ketahuilah bahwa kamu tidak akan mencapai tingkatan orang shaleh sebelum kamu melalui 6 jalan yaitu; (1) Tutuplah pintu kesenangan dan bukalah pintu kesengsaraan. (2) Tutuplah pintu kesombongan dan bukalah pintu kerendahan. (3) Tutuplah pintu bersantai dan bukalah pintu berjuang. (4) Tutuplah pintu tidur dan bukalah pintu bangun malam. (5) Tutuplah pintu kekayaan dan bukalah pintu kemiskinan. (6) Tutuplah pintu harapan dan bukalah pintu persiapan kematian”.
  2. Pernah Ibrahim bin Adham menjaga kebun anggur, lalu lewat seorang prajuri dan berkata, “Berilah kami anggur!” “Pemiliknya tidak menyuruhku begitu”, jawabnya. Prajurit itu memukulnya dengan cambuk, sementara Ibrahim hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saraya berkata, “Pukulah kepala ini selama ia durhaka kepada Allah!” Akan tetapi, prajurit itu tidak sanggup memukulnya lalu pergi.
  3. Sahal bin Ibrahim menuturkan, “Saya pernah bersahabat dengan Ibrahim bin Adham. Ketika saya sakit, ia membiayai pengobatanku. Ketika saya menginginkan sesuatu, ia menjual keledainya lalu uangnya di habiskan untukku. Ketika saya di hadapanya, saya mengatakan, “Wahai Ibrahim, di manakah keledaimu itu? Dia menjawab ringan, “Saya jual”, saya bertanya lagi, “lalu saya naik apa?”, Dia menjawab, “Wahai saudaraku, naiklah di atas punggungku”. Kemudian ia membawaku ketiga tempat”.
Balkh* adalah sebuah wilayah pusat politik di Khurasan, kemudian menjadi pusat kebudayaan dan Agam kerajaan Thukharitstan. daeran ini di taklukkan oleh Al-Ahnaf bin Qais pada tahun 653M, dan akhirnya di musnahkan oleh suku-suku Jengis Khan pada tahun 1220M.

Sumber; Risalatul Qusyairiyah...

No comments:

Post a Comment

"BISMILLAHIRROHMANIRROHIIM"